Hari Pertama Eksplorasi -- 16 Juli 2018

Ini adalah ketiga kalinya aku mengikuti kegiatan EKSPLORASI-- kependekan dari EKspedisi dan PetuaLangan Oase RemajA di IndoneSIa. Eksplorasi pertama dilakukan di Jogja dan Magelang, Eksplorasi kedua di pulau harapan, Kepulauan Seribu. 

Kali ini kami akan kembali ke Kepulauan Seribu tapi ke beberapa pulau yang berbeda. Seperti perjalanan eksplorasi sebelumnya, beberapa bulan kami diberi bekal "tantangan" antara lain menulis jurnal dan mengunduhnya di blog masing-masing anak setiap minggu. Tugas yang lain adalah packing. Ternyata, packing sendiri lebih sulit dari yang ku bayangkan. Aku baru mengerjakannya sehari sebelum berangkat Eksplorasi. Akibatnya aku jadi tidur larut malam. Untungnya aku bangun dengan penuh semangat!


06.27 : Alhamdhulillah aku sudah sampai di Sunda Kelapa, bertemu dengan teman-teman penggalang. Eksplorasi dimulai!! 

Eksplorasi kali ini aku berangkat bersama adikku Andini yang (hampir) menjadi penggalang. Ada 18 orang anak yang ikut dalam ekspedisi. Dalam perjalanan ini, kami para penggalang Oase dibagi menjadi 4 regu. Regu Anjing Laut, regu DuBlob, regu Garam Laut, dan regu Putri Duyung yaitu reguku. Regu Putri Duyung terdiri dari 4 orang, ada Michelle sebagai ketua kelompok, Katya sebagai wakil ketua, dan Tata dan aku sebagai juru masak. 


Kami berpamitan dengan orang tua dan berfoto-foto di kapal. Kapal yang kami naiki adalah kapal Sabuk Nusantara 66 (SaNus 66), yang merupakan kapal logistik. 

Kapal berjalan pada pukul 8.00, aku keluar ke bagian muka kapal untuk melihat pemandangan laut. Air lautnya tampak berwarna kelabu. Aku sudah pernah naik kapal ini sebelumnya, yaitu saat Eksplorasi kedua 1 tahun yang lalu. Kapalnya masih sama dengan terakhir kali aku menaikinya. Aku dan teman-teman bermain dan mengobrol bersama kak Opal, salah satu mentor kami. 

Tak terasa satu jam berlalu, kapal sudah sampai di pulau Untung Jawa. Kami menenteng barang bawaan dan berjalan menuju PKBM Pulau Untung Jawa. Kami disambut oleh pak Aji, petugas disana dan guru-guru PKBM. Kami hanya berfoto-foto dan lanjut berjalan ke penginapan. Karena kami membawa tas keril, perjalanan terasa begitu lama, sebenarnya jalannya tidak terlalu jauh. "Akhirnyaa... sampai juga" kami segera meletakan tas-tas yang berat di teras penginapan. Tempatnya sederhana, kamarnya bersih. Penginapan ini memiliki 4 kamar tidur, masing-masing memiliki kamar mandi, kasur yang cukup lebar kira-kira cukup untuk 4 orang, pendingin ruangan, dan sebuah televisi jadul yang dipajang diatas meja rotan kecil. Setiap regu akan tidur dalam satu kamar, ditambah satu mentor. Reguku akan tidur bersama kak Shanti.

Setelah istirahat, kami mengambil sepatu bot dan life vest kemudian berjalan menuju dermaga. Semua akan pergi ke pulau Rambut untuk melakukan pengamatan sore. Aku kurang tertarik pertama kali mendengar ada pengamatan sore, kupikir pengamatannya akan membosankan, ternyata tidak sama sekali. Ini adalah pengamatan yang paling seru yang pernah kualami. Kami mengunjungi tempat yang disebut bird hiding. Rupanya seperti rumah panggung dan memiliki jendela pendek yang memanjang, dimana kami bisa melihat pemandangan burung-burung yang beragam jenisnya, ada cangak abu, kowak malam kelabu, dan pecuk ular. Keren sekali! Aku sempat meminjam teropong dan kamera milik Kaysan dari kelompok Garam laut, untuk memotret burung-burung yang hinggap di sarangnya. Aku menggambar burung-burung yang kuteropong kedalam buku catatanku. Aku merasa sangat norak ketika berada di bird hiding ini. Tak hanya itu, kami juga menaiki menara dengan tinggi 20 meter. Tubuhku merinding ketika berada di tangga menara ini. Sampai di atas, aku lebih lega, tapi masih merinding. Pemandangan di atas menara sangat indah. Aku melihat burung cangak merah, serta elang yang terbang tinggi di langit. 

Pengamatan ini membuatku ingin mengunjungi tempat ini lagi!




Komentar

Postingan Populer